Senin, 31 Desember 2012

si kaka TUWA


Si Kaka Tuwa
Imam Faqih, itulah nama seorang anak asal Grobogan sekaligus mahasiswa semester akhir di Institut Pertanian Bogor. Aku memanggilnya wa, berasal dari kata T U W A(tua) karena menurut ku dialah mahasiswa paling tua seantero departemen Gizi Masyarakat. Pria dengan kulit gelap ini memegang jabatan penting di departemen ku, dia adalah ketua Himagizi periode 2012 dan sekarang telah lengser dari jabatannya. Meskipun begitu, dia tidak suka jika dipanggil MANTAN ketua, pasti dia akan langsung jawab “sakiiit” dengan ekspresi muka khasnya itu.
Aku mengenal makhluk ini entah kapan. Yang jelas, dia tiba-tiba muncul begitu saja untuk berpidato ketika masa perkenalan departemen (MPD) dengan menceritakan pengalaman-pengalmannya selama KKP di Kalimantan Selatan. Yang ada dipikiran ku pada saat itu, ni orang tinggi banget, kurus lagi. Semenjak itu, aku mulai tahu bahwa dia adalah ketua Himagizi sesungguhnya. Sebelumnya aku mengira bukan dia. Pada saat itu, aku masih kalem, pendiem dan berlagak anteng-anteng tapi tetep ganteng.
Setelah MPD, semua hilang begitu saja. Ibarat kata, gue ga kenal lo, apalagi lo, jelas ga kenal gue. Hingga di suatu acara, aku disuruh kakak kelas, namanya kak fajar untuk mempromosikan seminar nasional di area kampus. Berhubung saat itu, aku udah ga pendiem mulailah keluar keahlian ku yang biasa teman-teman sebut MENEL. Ya benar sekali, setiap orang lewat ku “cen cengin” biar ikut seminar tersebut. nah, untuk pertemuan yang kedua kalinya aku bertemu si tuwa ini di sini. Dengan menggunakan baju KKP, aku yakin dialah ketua Himagizi yang kemaren pidato.  karena mukanya yang “abstrak” sehingga susah diingat.  Ternyata dia humoris juga. Ngajak ngelawak aja. Ok, pertemuan cukup sampai di situ.Itulah pertemuan permulaan aku dan dia. (bahasanya ga bagus)
Seperti hari-hari biasa, aku masih tetep twitter-an. Buka time line, update status, mention kemudian log-out. Yaaa semua mengalir begitu saja. Semua berlalu bagai butiran debu. Sampai suatu hari, ada temen twitter yang lagi mention-an sama orang dengan akun @faqihImam. Oh. Ini ketua Himagizi kemaren, ku follow dah. Kemudian minta follback, dan langsung dijawab “siap komandan”. Ramah juga ni ketua. Kemudian karena udah satu time line, mention ngawur ngidul bersama akun @faqihimam dimulai. Entah apa yang dibicarakan sepertinya semua “nyampah” aja tapi pas baca ulang tu komenan bisa buat ketawa-ketawa sendiri loh. Heheh
Siang-siang di metro, teman ku namanya elis, dia tau kalo ga lama lagi ada pemilihan ketua Himagizi. Tiba-tiba seperti para aktivis muda yang tak mengerti aksi dan tanpa persetujuan, ia mendeklarasikan dengan membabi buta bahwa Muklas akan mencalonkan diri menjadi ketua Himagizi selanjutnya. Dan Muklas itu aku. Semua orang mendengarnya. Bisikan-bisikan organisasi mulai menghantui kepala ini. semua bilang, kamu pasti bisa klas. Hingga akhirnya mereka berhasil menumbuhkan benih-benih oraganisasi itu. Namun aku bingung pada saat itu, apakah langsung menjadi ketua padahal kenal organisasi kampus aja belum. Tiba-tiba saya berpikir buat sms si tuwa. Untungnya, nomornya udah dapet pas mau pinjem keyboard buat acara fakultas. Pada saat itu, kita udah cukup saling kenal gara-gara twitter.  Ini bunyi sms nya :

Me : Assalammualaikum kak, saya Mukhlas Gm 48. Mau Tanya kak, apakah bisa seorang yang study oriented bisa berorganisasi?
si tuwa : bisa, kalo aku prinsipnya belajar dan mengabdi dan dengan niat yang tulus
.

itulah sepenggal sms aku dan si tuwa untuk pertama kalinya.  Ok, belajar dan mengabdi dengan niat yang tulus. Isu aku ingin menjadi ketua Himagizi telah sampai ke telinga kakak-kakak kelas hingga ada yang menawarkan diri menjadi tim sukses. Aku semakin gila pada saat itu. Dan kegilaan ku tak cukup sampai di sana,  kegilaan ku terus bertambah ketika ada seorang kakak kelas yang intinya mendoktrin paradigma tentang kepengurusan Himagizi sekarang. Dia mulai membawa ku ke ranah politik. Aku semakin bingung pada saat itu. Hingga malamnya aku membuat status di twitter tentang hal ini, dan meminta wejangan kepada si tuwa. Tak diduga ternyata, si tuwa mau ke kos-an ku, untuk memberikan wejangan  tersebut. benar-benar kagum, Jarang seorang pemimpin yang seperti ini. kita semalaman cerita tentang Himagizi, latar belakang keluarga dan berbagi banyak pengalaman. Saat itu, aku sungguh bangga telah mengenal si tuwa. Perjuangan mu membuat ku semakin termotivasi.
Hingga akhirnya pembicaraan menjurus ke suatu topik tentang seorang cewek, inisialnya IA. IA adalah teman ku dan dia menyimpan rasa pada si tuwa. Kita bercerita tentang IA sampai si tuwa bilang, “kenapa aku mikirin iA terus” . itulah “malam pertama” ku dengan si tuwa (bahansanya haha)
Beberapa hari kemudian, aku baru tau kalo si tuwa lagi mencari-mencari lomba. Kebetulan di grup angkatan ada link lomba, ku kasih dah ama dia link-nya. Aku ga tau apa yang membuat ia mau berkolaborasi dengan ku untuk mengikuti lomba tersebut. tanpa berpikir panjang, ku terima tawaran itu. suatu kehormatan bagiku untuk bisa berkolaborasi dengan orang seperti dia.
Pembahasan lomba dimulai, pembahasan pertama dilaksanakan di kontrakan ku jam 10 pagi. Kita saling bertukar pikiran, saling kasih saran, walau aku pasti kalah argumen haha. Dari sana, aku melihat kecerdasannya dalam membuat suatu sistem. Hal ini membuat ilmu biokimia, fisiologi manusia ku tak ada apa-apanya. Satu poin kekaguman bertambah buat si tuwa. Akhirnya terpilih suatu judul yang menurutku sangat menarik yaitu “standar alat makan ku, lenyap masalah gizi bangsa ku”. Hampir dua minggu kita mendiskusikan tentang lomba ini, dan seperti biasa saya harus pinter-pinter nyari waktu buat si tuwa, maklum dia orang sibuk. Jadi mungkin tiap hari harus dingatkan.
Sebenarnya aku ga mempermasalahkan menang atau kalah nantinya. Walaupun begitu aku tetap mempersiapkan lomba ini dengan sungguh-sungguh. Wejangan dan ilmu-ilmu kehidupan dari si tuwa jauh lebih bermakna daripada menangnya apalagi kalah. Dua minggu berlalu, 11 slide dan satu halaman berhasil dibuat. Puas sekaligus senang dengan karya ini. namun aku baru nyadar mungkin ini juga akhir aku bisa diskusi bareng. Sempet aku malem –malem mikir kapan bisa diskusi bareng lagi, dapet wejangan lagi.
Allah sudah merencanakan, ada selentingan komentar di twitter dari si tuwa agar mencari lomba selanjutnya dan mungkin kita bisa berkolaborasi lagi. Langsung ku cari lomba-lomba dan benar saja kita dapet lomba tentang CSR perusahaan pertambangan. Nice theme!!akhirnya kita kembali bisa tuker pikiran, bahas-bahas apa la yang ga jelas. Sampai ada pengakuan bahwa si tuwa menyukai seorang cewek satu departemen dengan ku, dan itu ternyata bukan IA. Hal ini pasti sanggaaatt sakit kalo IA tau. Secara udah pernah nganter balik,  boncengan dan smsan.  Sayangnya cewek ini sudah ada yang punya. Hal inilah yang membuat si tuwa sangat galau. sebagai orang yang belum begitu berpengalaman soal cinta, komentar ku selau “memberontak”. Entahla apa yang dia rasakan ketika aku berbicara seenak jidat. Padahal, saat itu aku sudah dipinjamkan buku “ijo” yang isinya tentang mempengaruhi orang lain. Aku Cuma bilang lupakan buku ijo dulu. Semenjak itu sampai sekarang mayoritas ketika kita bertemu pasti membicarakan tu cewek. Secara aku mata-mata handal. Galau menjadi trending topic saat ini. aku dengan si dia, si tuwa dengan si dia juga. Namun sekarang kita inging melupakan sejenak tentang si dia, karena UAS sudah di depan mata, lomba tinggal menghitung hari, skripsi sudah menanti.
Mungkin itulah, kronologi singkat cerita aku dan si tuwa sampai tahun 2012 ini. Si tuwa kini sudah ku anggap sebagai kakak kelas ku (ya iyalah)  bisa diajak curhat yak. Kini, banyak perubahan yang ku dapat, cara ngomong, cara ngadepin orang, pandangan hidup, pola pikir dan aku senang dengan perubahan ini. kita bisa dikatakan dekat mungkin baru beberapa bulan ini, namun telah banyak hal yang ku dapat dari wejangan, kegigihan dan kekocakan. Membuat aku sangat menghormati si tuwa. Walau bahasanya agak kehomoan. Ga masalah, yang penting kita masih suka “si dia” yak haha. mungkin si tuwa udah bosen baca sms dan mention ku, ya itulah sebenarnya gambaran hormat ku pada si tuwa! Dan aku harus tahan banting buat ngingetin sekejul-sekejul persiapan lomba. Mention dan sms yang jarang dibales bagi ku udah biasa sekarang. Ga papa, yang penting niat ku ingin belajar dan ingin jauh lebih baik. Bisa dikatakan juga, saat ini aku semacam kecanduan dengan wejangan si tuwa. Semoga di tahun 2013 semua menjadi lebih baik. Aku berjanji, kan kuteruskan perjuangan mu di Himagizi, walau tak harus jadi ketua. Tunggu kabarku 2 tahun lagi yaaJ


4 komentar: