Si
Kaka Tuwa
Imam
Faqih, itulah nama seorang anak asal Grobogan sekaligus mahasiswa semester
akhir di Institut Pertanian Bogor. Aku memanggilnya wa, berasal dari kata T U W
A(tua) karena menurut ku dialah mahasiswa paling tua seantero departemen Gizi Masyarakat.
Pria dengan kulit gelap ini memegang jabatan penting di departemen ku, dia
adalah ketua Himagizi periode 2012 dan sekarang telah lengser dari jabatannya.
Meskipun begitu, dia tidak suka jika dipanggil MANTAN ketua, pasti dia akan
langsung jawab “sakiiit” dengan ekspresi muka khasnya itu.
Aku
mengenal makhluk ini entah kapan. Yang jelas, dia tiba-tiba muncul begitu saja
untuk berpidato ketika masa perkenalan departemen (MPD) dengan menceritakan
pengalaman-pengalmannya selama KKP di Kalimantan Selatan. Yang ada dipikiran ku
pada saat itu, ni orang tinggi banget, kurus lagi. Semenjak itu, aku mulai tahu
bahwa dia adalah ketua Himagizi sesungguhnya. Sebelumnya aku mengira bukan dia.
Pada saat itu, aku masih kalem, pendiem dan berlagak anteng-anteng tapi tetep
ganteng.
Setelah
MPD, semua hilang begitu saja. Ibarat kata, gue ga kenal lo, apalagi lo, jelas
ga kenal gue. Hingga di suatu acara, aku disuruh kakak kelas, namanya kak fajar
untuk mempromosikan seminar nasional di area kampus. Berhubung saat itu, aku
udah ga pendiem mulailah keluar keahlian ku yang biasa teman-teman sebut MENEL.
Ya benar sekali, setiap orang lewat ku “cen cengin” biar ikut seminar tersebut.
nah, untuk pertemuan yang kedua kalinya aku bertemu si tuwa ini di sini. Dengan
menggunakan baju KKP, aku yakin dialah ketua Himagizi yang kemaren pidato. karena mukanya yang “abstrak” sehingga susah
diingat. Ternyata dia humoris juga.
Ngajak ngelawak aja. Ok, pertemuan cukup sampai di situ.Itulah pertemuan
permulaan aku dan dia. (bahasanya ga bagus)
Seperti
hari-hari biasa, aku masih tetep twitter-an. Buka time line, update status,
mention kemudian log-out. Yaaa semua mengalir begitu saja. Semua berlalu bagai
butiran debu. Sampai suatu hari, ada temen twitter yang lagi mention-an sama
orang dengan akun @faqihImam. Oh. Ini ketua Himagizi kemaren, ku follow dah.
Kemudian minta follback, dan langsung dijawab “siap komandan”. Ramah juga ni
ketua. Kemudian karena udah satu time line, mention ngawur ngidul bersama akun
@faqihimam dimulai. Entah apa yang dibicarakan sepertinya semua “nyampah” aja
tapi pas baca ulang tu komenan bisa buat ketawa-ketawa sendiri loh. Heheh
Siang-siang
di metro, teman ku namanya elis, dia tau kalo ga lama lagi ada pemilihan ketua
Himagizi. Tiba-tiba seperti para aktivis muda yang tak mengerti aksi dan tanpa persetujuan,
ia mendeklarasikan dengan membabi buta bahwa Muklas akan mencalonkan diri
menjadi ketua Himagizi selanjutnya. Dan Muklas itu aku. Semua orang mendengarnya.
Bisikan-bisikan organisasi mulai menghantui kepala ini. semua bilang, kamu
pasti bisa klas. Hingga akhirnya mereka berhasil menumbuhkan benih-benih
oraganisasi itu. Namun aku bingung pada saat itu, apakah langsung menjadi ketua
padahal kenal organisasi kampus aja belum. Tiba-tiba saya berpikir buat sms si
tuwa. Untungnya, nomornya udah dapet pas mau pinjem keyboard buat acara
fakultas. Pada saat itu, kita udah cukup saling kenal gara-gara twitter. Ini bunyi sms nya :
Me :
Assalammualaikum kak, saya Mukhlas Gm 48. Mau Tanya kak, apakah bisa seorang
yang study oriented bisa berorganisasi?
si tuwa : bisa, kalo aku prinsipnya belajar dan mengabdi dan dengan niat yang tulus.
si tuwa : bisa, kalo aku prinsipnya belajar dan mengabdi dan dengan niat yang tulus.
itulah
sepenggal sms aku dan si tuwa untuk pertama kalinya. Ok, belajar dan mengabdi dengan niat yang
tulus. Isu aku ingin menjadi ketua Himagizi telah sampai ke telinga kakak-kakak
kelas hingga ada yang menawarkan diri menjadi tim sukses. Aku semakin gila pada
saat itu. Dan kegilaan ku tak cukup sampai di sana, kegilaan ku terus bertambah ketika ada seorang
kakak kelas yang intinya mendoktrin paradigma tentang kepengurusan Himagizi
sekarang. Dia mulai membawa ku ke ranah politik. Aku semakin bingung pada saat
itu. Hingga malamnya aku membuat status di twitter tentang hal ini, dan meminta
wejangan kepada si tuwa. Tak diduga ternyata, si tuwa mau ke kos-an ku, untuk
memberikan wejangan tersebut.
benar-benar kagum, Jarang seorang pemimpin yang seperti ini. kita semalaman
cerita tentang Himagizi, latar belakang keluarga dan berbagi banyak pengalaman.
Saat itu, aku sungguh bangga telah mengenal si tuwa. Perjuangan mu membuat ku
semakin termotivasi.
Hingga
akhirnya pembicaraan menjurus ke suatu topik tentang seorang cewek, inisialnya
IA. IA adalah teman ku dan dia menyimpan rasa pada si tuwa. Kita bercerita tentang
IA sampai si tuwa bilang, “kenapa aku mikirin iA terus” . itulah “malam
pertama” ku dengan si tuwa (bahansanya haha)
Beberapa
hari kemudian, aku baru tau kalo si tuwa lagi mencari-mencari lomba. Kebetulan
di grup angkatan ada link lomba, ku kasih dah ama dia link-nya. Aku ga tau apa
yang membuat ia mau berkolaborasi dengan ku untuk mengikuti lomba tersebut.
tanpa berpikir panjang, ku terima tawaran itu. suatu kehormatan bagiku untuk
bisa berkolaborasi dengan orang seperti dia.
Pembahasan
lomba dimulai, pembahasan pertama dilaksanakan di kontrakan ku jam 10 pagi.
Kita saling bertukar pikiran, saling kasih saran, walau aku pasti kalah argumen
haha. Dari sana, aku melihat kecerdasannya dalam membuat suatu sistem. Hal ini
membuat ilmu biokimia, fisiologi manusia ku tak ada apa-apanya. Satu poin
kekaguman bertambah buat si tuwa. Akhirnya terpilih suatu judul yang menurutku
sangat menarik yaitu “standar alat makan ku, lenyap masalah gizi bangsa ku”.
Hampir dua minggu kita mendiskusikan tentang lomba ini, dan seperti biasa saya
harus pinter-pinter nyari waktu buat si tuwa, maklum dia orang sibuk. Jadi
mungkin tiap hari harus dingatkan.
Sebenarnya
aku ga mempermasalahkan menang atau kalah nantinya. Walaupun begitu aku tetap
mempersiapkan lomba ini dengan sungguh-sungguh. Wejangan dan ilmu-ilmu
kehidupan dari si tuwa jauh lebih bermakna daripada menangnya apalagi kalah.
Dua minggu berlalu, 11 slide dan satu halaman berhasil dibuat. Puas sekaligus
senang dengan karya ini. namun aku baru nyadar mungkin ini juga akhir aku bisa
diskusi bareng. Sempet aku malem –malem mikir kapan bisa diskusi bareng lagi,
dapet wejangan lagi.
Allah
sudah merencanakan, ada selentingan komentar di twitter dari si tuwa agar
mencari lomba selanjutnya dan mungkin kita bisa berkolaborasi lagi. Langsung ku
cari lomba-lomba dan benar saja kita dapet lomba tentang CSR perusahaan
pertambangan. Nice theme!!akhirnya kita kembali bisa tuker pikiran, bahas-bahas
apa la yang ga jelas. Sampai ada pengakuan bahwa si tuwa menyukai seorang cewek
satu departemen dengan ku, dan itu ternyata bukan IA. Hal ini pasti sanggaaatt
sakit kalo IA tau. Secara udah pernah nganter balik, boncengan dan smsan. Sayangnya cewek ini sudah ada yang punya. Hal
inilah yang membuat si tuwa sangat galau. sebagai orang yang belum begitu
berpengalaman soal cinta, komentar ku selau “memberontak”. Entahla apa yang dia
rasakan ketika aku berbicara seenak jidat. Padahal, saat itu aku sudah
dipinjamkan buku “ijo” yang isinya tentang mempengaruhi orang lain. Aku Cuma
bilang lupakan buku ijo dulu. Semenjak itu sampai sekarang mayoritas ketika
kita bertemu pasti membicarakan tu cewek. Secara aku mata-mata handal. Galau
menjadi trending topic saat ini. aku dengan si dia, si tuwa dengan si dia juga.
Namun sekarang kita inging melupakan sejenak tentang si dia, karena UAS sudah
di depan mata, lomba tinggal menghitung hari, skripsi sudah menanti.
Mungkin
itulah, kronologi singkat cerita aku dan si tuwa sampai tahun 2012 ini. Si tuwa
kini sudah ku anggap sebagai kakak kelas ku (ya iyalah) bisa diajak curhat yak. Kini, banyak
perubahan yang ku dapat, cara ngomong, cara ngadepin orang, pandangan hidup,
pola pikir dan aku senang dengan perubahan ini. kita bisa dikatakan dekat
mungkin baru beberapa bulan ini, namun telah banyak hal yang ku dapat dari wejangan,
kegigihan dan kekocakan. Membuat aku sangat menghormati si tuwa. Walau
bahasanya agak kehomoan. Ga masalah, yang penting kita masih suka “si dia” yak haha.
mungkin si tuwa udah bosen baca sms dan mention ku, ya itulah sebenarnya
gambaran hormat ku pada si tuwa! Dan aku harus tahan banting buat ngingetin
sekejul-sekejul persiapan lomba. Mention dan sms yang jarang dibales bagi ku
udah biasa sekarang. Ga papa, yang penting niat ku ingin belajar dan ingin jauh
lebih baik. Bisa dikatakan juga, saat ini aku semacam kecanduan dengan wejangan
si tuwa. Semoga di tahun 2013 semua menjadi lebih baik. Aku berjanji, kan
kuteruskan perjuangan mu di Himagizi, walau tak harus jadi ketua. Tunggu kabarku
2 tahun lagi yaaJ
hahahaha,, lanjutkan boy
BalasHapusterimakasih pengunjung setia blog ku
BalasHapusoceeh sama sama :D
BalasHapuspastikan anda menjadi follower di elislisnaq.blogspot.com :D *modus
nulis lagi
BalasHapus